Manajer Konstruksi vs Manajer Proyek

Manajer Konstruksi dan Manajer Proyek itu berbeda loh temen-temen.. 

Manajer Konstruksi dan Manajer Proyek ini biasa digunakan secara bergantian, namun jika dibandingkan dengan tugasnya, kedua posisi ini memiliki tugas yang berbeda.

Manajer Proyek

Manajer Proyek adalah seseorang yang mempunyai tanggung jawab penuh terhadap tercapainya tujuan dan sasaran proyek dengan mempimpin, merencanakan, mengkoordinasi, dan mengendalikan sumber daya yang ada. Serta memastikan bahwa proyek disampaikan ko tepat waktu dan sesuai anggaran, yang melibatkan mereka dalam tugas-tugas pemasaran, pertemuan klien, dan administrasi selain dari tahap konstruksi.

Menurut Ervianto (2007) manager proyek dapat didefinisikan sebagai seseorang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek dimulai dari kegiatan yang paling awal hingga proyek selesai. Project manager bertanggung jawab terhadap organisasi induk, proyeknya sendiri, dan tim yang bekerja dalam proyek

Fungsi dan Tugas Manajer Proyek

Project Manager memiliki tugas dalam hal pengelolaan sebuah proyek berupa koordinasi dengan unsur-unsur yang terkait di dalamnya berupa kebutuhan tugas, kebutuhan team, dan kebutuhan individual. 

a) Perencanaan

  • Dalam perencanaan mencakup persiapan sumber daya manusia berserta sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek.
  • Perencanaan membahas hal-hal yang terkait dengan strategi dan bagaimana manajer proyek dan teamnya membuat, menjual dan mendistribusikan produknya.

b) Pengorganisasian

  • Seorang project manager berkoordinasi dengan manajer-manajer operasional dalam suatu perusahaan, misalkan seperti manajer keuangan, manajer pemasaran, manajer IT, dll. 

c) Pelaksanaan

  • Merupakan implementasi dari perencanaan dan strategi yang sudah dibuat. 
  • Dalam proses pelaksanaan proyek seorang menajer proyek akan mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai macam permasalahannya. 
  • Ada beberapa metode yang bisa digunakan oleh manajer proyek dalam mengelola pelaksanaan proyek, diantaranya yaitu Kurva S (Hanumm Curve), Barchart, Penjadwalan Linear (Diagram Vektor), dan Network Planning (jaringan kerja).

d) Pengendalian dan Pengawasan

  • Tujuan utama dari pengendalian yaitu untuk meminimalisasi segala penyimpangan yang mungkin terjadi selama berlangsungnya proyek. 
  • Jika terjadi penyimpangan terhadap rencana awal, maka akan dilakukan evaluasi dan tindakan koreksi untuk mendapatkan optimalisasi kinerja, biaya, waktu, mutu dan juga keselamatan kerja.

Manajer Konstruksi

Manajer konstruksi juga merupakan penghubung untuk mengelola subkontraktor, personel proyek, dan memastikan bahwa proyek tersebut mematuhi aturan dan peraturan bangunan.

Fungsi dan Tugas Manajer Konstruksi

  • Menetapkan tujuan dan ruang lingkup proyek dengan jelas. Ini juga termasuk mengatur jadwal, menetapkan standar kinerja, penganggaran, dan memilih pekerja proyek.
  • Meningkatkan alokasi sumber daya dengan memperbaiki proses pengadaan dan pengelolaan peralatan.
  • Menjalankan tugas-tugas operasional sebagai hasil dari koordinasi dan pemantauan efektif dari seluruh proses (misalnya: desain, kontrak, perencanaan dll).
  • Membangun saluran komunikasi yang kuat untuk menghindari atau menyelesaikan konflik proyek
  • Menetapkan anggaran dan melakukan analisis biaya
  • Menjadwalkan waktu kerja
  • Memilih metode dan strategi konstruksi yang tepat
  • Mempertahankan hubungan yang baik dengan klien
  • Menegosiasikan perjanjian kontrak dengan pekerja dan agen proyek
  • Menjaga pekerja dengan baik di lokasi
  • Bekerja bersama dengan banyak konsultan proyek

Bagaimana menjadi Manajer Konstruksi?

Manajer konstruksi adalah seseorang yang bertanggung jawab mengawasi dan mengelola seluruh fase konstruksi dan semua proses konstruksi pada suatu proyek. Tanggung jawab utama manajer konstruksi adalah memastikan bahwa proyek pembangunan memenuhi standar dan persyaratan teknis yang disepakati dan sesuai anggaran. 

Sebagian besar Manajer Konstruksi biasanya memiliki latar belakang akademis di bidang teknik konstruksi, ilmu bangunan, ilmu konstruksi, atau gelar yang lebih umum seperti teknik, arsitektur, dan matematika.

Tanpa latar belakang akademis, kita juga dapat memperoleh kursus tentang kontrol dan manajemen proyek, desain, kode dan standar bangunan, metode dan bahan konstruksi, dan bidang terkait lainnya yang akan memberi kita pemahaman tentang industri konstruksi dan kebutuhannya.

Di bagian lain dunia, gelar associate dalam manajemen konstruksi ditambah dengan pengalaman kerja juga merupakan fondasi yang hebat. Bagi mereka yang tidak memiliki gelar akademis, pengalaman kerja sangat mendasar. Negara-negara lain menghargai rute magang, di mana para kandidat melewati semua peran kecil dalam ruang lingkup manajemen proyek dan naik tangga karier. Sertifikasi adalah cara lain untuk mendapatkan pengetahuan dan kredensial sebagai kandidat untuk menjadi Manajer Konstruksi. Misalnya, di Amerika Serikat, Institut Kontraktor Amerika dan Asosiasi Manajemen Konstruksi Amerika menawarkan sertifikat untuk manajemen proyek konstruksi.

Peran seorang Manajer Konstruksi menjadi semakin terspesialisasi dan kritis ketika transisi industri ke era digital. Bahkan dengan semua otomatisasi, peran Manajer Konstruksi ada di sini untuk tetap menjembatani pengetahuan konstruksi dengan teknologi.

Berikut perbedaan antara Manajer Konstruksi dan Manajer Proyek. Sekilas tugas dari kedua posisi ini serupa, namun dalam hierarki nya manajer proyek dan manajer konstruksi ini berbeda. 

Biasanya manajer konstruksi itu berupa konsultan pengawas dari suatu proyek konstruksi, sedangkan manajer proyek itu merupakan orang yang biasanya berada pada posisi ‘project manager’ dari suatu proyek konstruksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *