Metode Pelaksanaan Konstruksi Terowongan

Background Polos Warna Putih

Terowongan atau biasanya disebut dengan nama tunel merupakan sebuah struktur bawah tanah yang dibuat dengan menghubungkan daerah tanpa harus memutari gunung, laut dan bukit. Pada area yang akan dibangun terowongan juga tidak disarankan jika terdapat kabel yang melintang, pipa gas, dan saluran air yang dapat membahayakan para pekerja.

Lalu, bagaimana sih konstruksi terowongan dilaksanakan?

Jadi, sebenarnya ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk melaksanakan konstruksi terowongan, diantaranya:

Pipa Jacking System (Micro Tunneling)

Prinsip pada metode ini yaitu alat jacking pipe akan mendorong beton pracetaknya kedalam tanah. Selain itu, alat ini juga sudah dibekali dengan sebuah cairan yang digunakan untuk menyeimbangkan tekanan air tanah saat proses berlangsung. Selain relative murah, metode ini juga memiliki keuntungan lainnya seperti lalu lintas tidak terganggu, pipa dapat dipasang dalam keadaan cuaca apapun dan penurunan level air yang mempengaruhi vegetasi dapat dicegah.

Tunneling Bor Machine (TBM)

Ini merupakan metode yang sudah dibekali dengan adanya alat penggali berupa silinder yang dapat berputar membentuk lingkaran sepenuhnya. Biasanya penggunaan mesin bor ini diaplikasikan untuk terowongan yang memiliki ukuran besar, dan pengeboran ini dilakukan secara terus – menerus karena mesin ini memiliki pipa pembuangan dengan kecepatan yang sama. Mesin ini akan sudah mengebor ketika menemukan tanah dengan karakteristik yang lunak, karena tanah  tidak mampu menahan beban alat tersebut.

New Austrian Tunneling Method (NATM)

Pengaplikasian metode ini biasanya diterapkan dalam pembuatan terowongan dengan menggunakan metode shotcrete beton yang disemprotkan dengan tekanan tinggi dan rock bolt sebagai penyangga sementara tunnel sebelum diberi lapisan concrete. Selanjutnya terowongan akan diberi penguat dengan memasangkan tulangan dan kemudian dilakukan pengecoran menyeluruh.

Cut and Cover System

Dalam hal ini konstruksi terowongan dibuat dengan cara menggali sebuah trench pada tanah. Lalu pada bagian dinding dan atap terowongan akan dikonstruksikan di dalam galian. Selanjutnya galian akan ditimbun kembali dan seluruh struktur berada di bawah timbunan tanah. Penggunaan metode ini cocok diterapkan jika elevasi terowongan relatif berada di dekat permukaan tanah dan jika daya dukung tanah memungkinkan.

Immersed-Tube Tunneling System

Biasanya jenis metode ini banyak diaplikasikan untuk konstruksi terowongan yang melintasi perairan dangkal sehingga terowongan tersebut dapat digunakan sebagai jalan atau rel terowongan maupun supply kabel listrik dan internet.


Jadi, dapat disimpulkan bahwa sudah banyak teknologi-teknologi yang dapat digunakan di dalam konstruksi terowongan, ada juga beberapa teknologi yang sudah diterapkan di Indonesia, salah satu contohnya adalah saat proses pembangunan jalur MRT di Jakarta yang menggunakan TBM (Tunnel Boring Machine).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *