SHEAR WALL

Shear wall adalah elemen struktural vertikal yang dirancang untuk menahan gaya geser lateral yang disebabkan oleh gempa bumi atau beban angin. Fungsinya adalah untuk mentransfer beban lateral ke fondasi dan mencegah bangunan runtuh. Shear wall bekerja dengan mendistribusikan beban lateral ke seluruh panjangnya. Ketika gaya lateral diterapkan pada bangunan, shear wall membengkok dan mengalami tegangan geser. Tegangan geser ini ditahan oleh tulangan baja di dalam shear wall.

  1. Memperkokoh gedung. Dengan struktur dinding beton bertulang, maka shear wall atau dinding geser bukan hanya sebagai penyekat ruangan tetapi berfungsi juga sebagai struktur bangunan yang memikul gaya beban yang bekerja pada balok dan kolom sekitarnya.
  2. Meredam guncangan akibat gempa. Saat terjadi gempa, shear wall akan mereduksi guncangan yang terjadi, sehingga mampu mengurangi kerusakan gedung.
  3. Mengurangi biaya perawatan gedung. Dengan semakin kuatnya gedung yang menggunakan shear wall, maka kerusakan-kerusakan yang timbul akibat guncangan gempa bisa diminimalisir sehingga akan mengurangi biaya perawatan yang seharusnya dikeluarkan apabila gedung tidak menggunakan shear wall.
  4. Daya pikul beban di sekitar dinding mampu ditingkatkan. Dengan shear wall maka kemampuan lantai beton diatasnya untuk menerima beban semakin naik, besarnya kekuatan lantai akan berbanding lurus dengan ketebalan shear wall itu sendiri.

Untuk dapat menahan gaya lateral yang disebabkan oleh gempa atau angin maka shear wall harus dibentuk sedemikian rupa sehingga memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 

  • Dalam sebuah bangunan paling sedikit terdapat tiga buah shear wall sebagai penahan gaya lateral.
  • Garis pengaruh dari shear wall tersebut tidak boleh berpotongan pada satu titik.

Shear wall yang memenuhi syarat-syarat diatas akan memberikan stabilitas yang baik pada bangunan berlantai banyak. Apabila desain perletekan dinding geser tidak sesuai dengan syarat-syarat tersebut, maka dinding geser tidak berfungsi dengan baik dalam menahan gaya lateral. 

Susunan shear wall yang memenuhi syarat
  • Shear wall beton bertulang: terbuat dari beton bertulang dan merupakan jenis shear wall yang paling umum. Shear wall beton terdiri dari dinding beton bertulang yang dicetak langsung di lokasi atau dibuat dari panel beton pracetak. Jenis ini sangat kuat dan tahan api, namun lebih berat dan lebih mahal daripada shear wall kayu.
  • Shear wall baja: terbuat dari baja dan umumnya digunakan pada bangunan bertingkat tinggi. Shear wall baja terbuat dari lembaran baja yang dilas atau disekrup pada rangka baja. Jenis ini memiliki kekuatan dan kekakuan yang tinggi, namun juga lebih mahal dan lebih sulit dipasang dibandingkan dengan jenis shear wall lainnya.
  • Shear wall kayu: terbuat dari kayu dan sering digunakan pada bangunan kayu. Shear wall kayu umumnya terbuat dari panel kayu lapis atau papan untai berorientasi (OSB) yang dipaku atau disekrup pada rangka kayu. Jenis ini ringan dan mudah dipasang, namun memiliki kekuatan yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis shear wall lainnya.
  1. Menahan beban lateral
    • Shear wall dirancang untuk menahan gaya horizontal seperti gaya gempa dan angin, sehingga mencegah keruntuhan bangunan akibat beban lateral.
  2. Meningkatkan kekakuan struktur
    • Shear wall memberikan kekakuan lateral yang signifikan pada bangunan, mengurangi simpangan horizontal serta goyangan berlebihan pada lantai dan atap.
  3. Meredam getaran gempa
    • Saat terjadi gempa, shear wall menyerap sebagian besar energi guncangan, membantu mendistribusikan gaya secara merata ke seluruh struktur dan mengurangi risiko kerusakan.
  4. Meningkatkan stabilitas bangunan
    • Shear wall memastikan stabilitas struktur secara keseluruhan, membuat bangunan lebih kokoh dan tahan terhadap berbagai jenis beban.
  5. Menghemat biaya perawatan
    • Dengan meningkatkan ketahanan terhadap kerusakan akibat gempa atau angin, penggunaan shear wall dapat mengurangi kebutuhan perawatan bangunan.
  6. Meningkatkan kapasitas daya dukung
    • Shear wall membantu meningkatkan daya dukung lantai beton di atasnya untuk menampung beban lebih besar, terutama pada struktur bertingkat tinggi.
  7. Mengurangi simpangan antar lantai
    • Penambahan shear wall dapat memperkecil simpangan antar lantai akibat beban lateral, menghasilkan struktur yang lebih stabil dan aman.
  1. Kekuatan
    • Shear wall harus cukup kuat untuk menahan beban geser yang bekerja padanya.
    • Kekuatan shear wall ditentukan oleh material, ketebalan, dan konfigurasi geometriknya.
  2. Kekakuan
    • Shear wall harus cukup kaku untuk mencegah defleksi berlebih.
    • Kekakuan shear wall ditentukan oleh modulus elastisitas material dan momen inersianya.
  3. Stabilitas
    • Shear wall harus stabil secara lateral untuk mencegah keruntuhan.
    • Stabilitas shear wall dipastikan dengan menghubungkannya ke struktur penyangga yang memadai, seperti dinding, kolom, atau rangka atap.
  4. Ketahanan Api
    • Shear wall harus tahan api untuk mencegah penyebaran api selama kebakaran.
    • Ketahanan api shear wall ditentukan oleh jenis material yang digunakan dan ketebalannya.
  5. Ketahanan Seismik
    • Di daerah rawan gempa, shear wall harus dirancang untuk menahan beban seismik.
    • Ketahanan seismik shear wall ditentukan oleh kekuatan, kekakuan, dan konfigurasi geometriknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *