Traffic management adalah pengaturan penempatan infrastruktur transportasi yang akan mempengaruhi kegiatan proyek. Traffic Management digunakan sebagai strategi pengaturan lalu-lintas proyek.
Pengaturan lalu-lintas bertujuan untuk tetap memberikan keamanan dan kenyamanan kepada pengguna jalan selama proyek berlangsung, sehingga sebelum dilaksanakan di lapangan, rencana pelaksanaan pengaturan lalu-lintas ini akan dikonfirmasikan terlebih dahulu dengan pihak yang berwenang.
Pengalihan lalu-lintas merupakan hal yang umum dilakukan dalam mobilasasi kendaraan proyek. Dalam pengalihan lalu-lintas dapat memakai rubber cone, rambu-rambu arah, petunjuk jalan, dan bendera-bendera atau dengan menempatkan petugas khusus. Pagar sementara akan dipasang pada daerah pekerjaan dan akan dipasangkan lampu-lampu sehingga
akan terlihat jelas adanya pekerjaan di waktu malam hari. Dalam pelaksanaannya sarana pengaturan lalu-lintas membutuhkan:
- Pemasangan rambu–rambu yang diperlukan sebelum memasuki lokasi pekerjaan sampai dengan rambu–rambu saat berada di lokasi pekerjaan, seperti rambu perhatian untuk berhati-hati, sampai dengan rambu pembatasan, dan larangan yang diperlukan.
- Pemasangan barier dan traffic cone untuk mengarahkan lalu-lintas.
- Melaksanakan koordinasi yang diperlukan dengan dinas atau instansi terkait selama pelaksanaan pekerjaan.
- Petugas pengatur lalu-lintas di penyempitan dan persilangan jalan juga pada alat berat yang bekerja.
- Pengecekan, perawatan, dan perlindungan sepanjang area konstruksi.
1. Jalan Proyek
Perlu diatur seperti apa denah perletakan jalan sementara yang akan menjadi lalu-lintas kendaraan pengangkut material dan jalan menuju kantor proyek.
2. Area Pembersihan Dump Truck
Pada proyek gedung yang membutuhkan kendaraan dump truck, kendaraan tersebut perlu dibersihkan rodanya sebelum keluar dari area proyek karena jika mengotori jalan umum maka akan mengganggu masyarakat sekitar dan bermasalah dengan pemerintah daerah setempat.
3. Posisi Gerbang Proyek
Untuk gerbang proyek diusahakan langsung menuju ke jalan utama dan dapat dengan mudah untuk diakses.
4. Posisi Pos Satpam
Pos satpam dapat diletakkan berdekatan dengan gerbang proyek agar mudah dalam mengontrol lalu-lintas keluar masuk area proyek dan pada titik-titik yang perlu diperketat keamanannya.
5. Jalur Evakuasi Ketika Terjadi Bencana Kebakaran
Untuk jalur evakuasi harus ditentukan jalur mana yang akan dilewati ketika terjadi bencana dan di area mana titik aman untuk berkumpul seluruh pekerja.
6. Posisi Tower Crane
Tower crane diletakkan pada titik yang tepat agar dapat melayani semaksimal mungkin area lokasi pembangunan. Tower crane juga diletakkan di tempat yang tetap selama proyek berlangsung, dimana harus dapat memenuhi kebutuhan pemindahan material sesuai dengan daya jangkau yang ditetapkan. Penempatan tower crane tergantung pada site plan proyek.
7. Direksi Keet
Direksi keet atau dikenal juga sebagai lokasi kantor proyek diusahakan diposisikan pada titik yang aman dari gangguan akibat aktivitas proyek.
8. Pengaturan Lampu Penerangan Proyek
Pengaturan lampu penerangan pada beberapa titik harus diatur agar kegiatan bekerja dapat berlangsung dengan baik.
9. Posisi Urinoir dan WC Sementara
Para pekerja proyek perlu menjaga kebersihan lingkungan kerja dengan tidak membuang air sembarangan. Urinoir perlu diletakkan di setiap lantai gedung dan pada area yang mudah terlihat.
10. Posisi Gudang Proyek
Perlu diatur di titik mana kendaraan pengangkut material akan berhenti sehingga pekerja akan mudah memindahkan material tersebut ke lokasi gudang dan juga memperhatikan agar pekerja lebih mudah mengangkut material dari gudang ke lokasi pengerjaan konstruksi. Posisi gudang juga seharusnya tidak terlalu dekat dengan pintu masuk dan keluar konstruksi untuk menjaga keamanan material konstruksi di gudang.
Traffic Management juga dibutuhkan dalam pembangunan konstruksi yang digunakan sebagai strategi pengaturan lalu-lintas proyek. Traffic management bertujuan untuk tetap memberikan keamanan dan kenyamanan kepada pengguna jalan selama proyek berlangsung. Dalam pengalihan lalu-lintas dapat digunakan rubber cone, rambu-rambu arah, petunjuk jalan, dan bendera-bendera atau dengan menempatkan petugas khusus. Dalam pengaturan lalu-lintas juga terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan seperti denah perletakan jalan, posisi gerbang proyek, posisi satpam, jalur evakuasi, dan lainnya.